Sistem inventory adalah suatu kegiatan dalam proses pengolahan data barang yang terdapat di dalam suatu gudang. Sistem inventory memiliki pengaruh besar terhadap suatu instansi, karena sistem inventory dapat membantu menyelesaikan masalah pengolahan data barang dan memudahkan pelaporan data barang yang tersedia. Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal (Minarni & Susanti, 2014). Tidak hanya itu, Dengan persediaan, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu sehingga perusahaan dapat tetap eksis dalam mencapai tujuannya (Wahyudi, 2015).
Suatu instansi yang tidak memiliki sistem inventory, akan mengalami sedikit masalah dalam pengolahan data barang misalnya, pada Sales Promotion Support PT. SA yang melakukan sistem pencatatan data inventory secara manual. Persediaan barang harus memiliki kemampuan untuk menghitung dan memperkirakan tingkat persediaan untuk mencegah stok habis ketika dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus tahu mana teknik manajemen persediaan yang terbaik dan sesuai (Prasetio, 2014).
PT. SA membutuhkan atau menggantungkan diri pada sistem informasi, agar dapat mengarahkan dan memperlancar kelangsungan jalannya PT. SA. Terciptanya sistem informasi berkaitan erat dengan adanya berbagi informasi dalam sebuah kelompok. Berbagi Pengetahuan dapat tumbuh dan berkembang apabila menemukan kondisi yang sesuai, sedangkan kondisi tersebut ditentukan oleh tiga faktor kunci, yaitu: Orang, Oraganisasi dan teknologi (Fakhriza, 2015).
Aktifitas pendataannya meliputi, pendataan barang baru datang, barang lama yang masih layak digunakan, bahkan barang balikan dari cabang yang masih layak digunakan, kemudian data tersebut diolah menjadi laporan data inventory kepada atasan yaitu supervisor dan manager dengan menggunakan Microsoft excel. Proses pendataan seperti ini kurang efektif karena dibutuhkan ketelitian, dalam pendataan dengan jumlah barang yang banyak sering mengakibatkan terjadinya redundancy data (data ganda) dan dalam proses pembuatan laporan data inventory membutuhkan proses yang lama karena staf harus membuat data baru.
Pada kenyatannya Informasi atau data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Tetapi informasi belumlah cukup untuk melakukan aktifitas pada PT. SA. Untuk itu menurut (Wijaya, Arifin, & Soebijono, 2013). Di harapkan dengan adanya perencanaan pemenuhan persediaan yang baik, perusahaan tidak lagi menghadapi permasalahan dalam menentukan jumlah pemesanan barang persediaan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Pengolahan data barang masih menggunakan cara manual dan media penyimpanan masih dalam bentuk dokumen meskipun penataan tempatnya sudah cukup rapih tetapi masih dirasa kurang efisien serta resiko kehilangan data lebih tinggi. Atas dasar identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sistem inventory berdasarkan permintaan barang yang diajukan lebih terkordinir dengan baik untuk menunjang aktifitas perusahaan.
No comments:
Post a Comment