Wednesday, January 30, 2019

Membuat Notifikasi Real Time PHP


Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi tentang bagaimana cara nya membuat notifikasi reat time seperti di facebook maupun beberapa aplikasi lainnya. Adapaun langkah - langkah nya sebagai berikut :

1. Menyiapkan Database.
    Pertama - tama kita buat database terlebih dahulu. Buat nama database nya "comment" atau tuliskan script SQL berikut.
SET time_zone = "+00:00";
CREATE TABLE `comments` (
 `comment_id` int(11) NOT NULL,
 `comment_subject` varchar(250) NOT NULL,
 `comment_text` text NOT NULL,
 `comment_status` int(1) NOT NULL
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
ALTER TABLE `comments`
 ADD PRIMARY KEY (`comment_id`);
ALTER TABLE `comments`
 MODIFY `comment_id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, AUTO_INCREMENT=14;
2. Membuat File connect.php
    File ini berfungsi sebagai koneksi ke database yang sudah kita buat.
        //connect.php;
    $con = mysqli_connect("localhost", "yvwxxxxgfz", "jxxx7xxCe", "yxxaajxxxz");
    ?>
3. Buat File index.php
    File ini berfungsi sebagai Form inputan dari comment yang akan dibuat.


 
  Notification using PHP Ajax Bootstrap
 
 
 
 
 
 


 

  
  

  

   

    
    
   

   

    
    
   

   

    
   

  

  
 

 


4. Buat File insert.php
    File ini berfungsi sebagai file proses untuk memasukkan data comment yang di buat ke dalam database.
//insert.php
if(isset($_POST["subject"]))
{
 include("connect.php");
 $subject = mysqli_real_escape_string($con, $_POST["subject"]);
 $comment = mysqli_real_escape_string($con, $_POST["comment"]);
 $query = "
 INSERT INTO comments(comment_subject, comment_text)
 VALUES ('$subject', '$comment')
 ";
 mysqli_query($con, $query);
}
?>
5. Buat File fetch.php
    File ini berfungsi sebagai file proses untuk merubah status comment yang sudah dibuat (sudah masuk ke dalam database).
include('connect.php');


if(isset($_POST['view'])){

// $con = mysqli_connect("localhost", "root", "", "notif");

if($_POST["view"] != '')
{
    $update_query = "UPDATE comments SET comment_status = 1 WHERE comment_status=0";
    mysqli_query($con, $update_query);
}
$query = "SELECT * FROM comments ORDER BY comment_id DESC LIMIT 5";
$result = mysqli_query($con, $query);
$output = '';
if(mysqli_num_rows($result) > 0)
{
 while($row = mysqli_fetch_array($result))
 {
   $output .= '

  •     ';

  •  }
    }
    else{
         $output .= '
         ';
    }



    $status_query = "SELECT * FROM comments WHERE comment_status=0";
    $result_query = mysqli_query($con, $status_query);
    $count = mysqli_num_rows($result_query);
    $data = array(
        'notification' => $output,
        'unseen_notification'  => $count
    );

    echo json_encode($data);

    }

    ?>

    6. Testing...


    Teman - teman juga bisa melihat demo nya DI SINI atau Download full Scriptnya DI SINI.

    Demikian untuk posting kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Silahkan kembangkan sesuai dengan kebutuhan teman - teman.

    Friday, January 25, 2019

    Proteksi Artikel Agar Tidak bisa di COPAS (Copy Paste)

    Saat ini kita sudah dimudahkan untuk membuat artikel di dunia maya, salah satunya adalah Blog. Sebagian orang menyalurkan idenya untuk membuat artikelnya di Blogger (blogspot.com). Namun bagaimana caranya melindungi agar artikel yang sudah kita upload/ buat tidak bisa disalahgunakan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab alias di COPAS (Copy Paste). Tidak perlu khawatir, di sini saya akan berbagi bagaimana caranya melindungi/ proteksi artikel kita agar tidak bisa di COPAS orang. Untuk memastikannya teman - teman boleh mencoba COPAS artikel ini, Nah bagaimana..? 

    Tidak pelu panjang lebar berikut ini langkah - langkahnya :
    1. Login ke akun Blogger kita.
    2.Pilih menu "TEMA" lalu pilih "Edit HTML".
     3. Sisipkan script berikut antara tag "HEAD" , jika teman -teman kesulitan mencarinya cukup tekan " CTRL + F ".
    " ".
    Kemudian klik "Simpan Tema".
    4. Selesai.
    Mudah kan...Nah sekian untuk postingan saya kali ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya sangat terbuka untuk saran dan kritik nya guna perbaikan kedepannya. Pantengin terus blog saya dan nantikan artikel saya selanjutnya...

    Wednesday, January 23, 2019

    Ruang Lingkup Sistem Informasi Inventory PT. SA

    Pembahasan penulisan tugas akhir ini lebih terarah penulis coba jabarkan yakni pengelolaan yang sedang berjalan saat ini berjalan manual mulai pendataan barang, pengajuan permintaan barang, pengeluaran barang hingga laporan. Mengingat luasnya permasalahan, maka dengan ini penulis membatasi ruang lingkup implementasi usulan tentang proses pengajuan permintaan barang secara online yang dilakukan oleh shipment planner, cek ketersediaan stok barang, pengelolaan data cabang, pengelolaan data user serta monitor status pengajuan dari permintaan barang yang telah dilakukan oleh shipment planner pada halaman shipment planner. Tidak hanya itu, pada halaman staf warehouse penulis akan mencoba rancangan pengelolaan data master yang meliputi suplier, barang, satuan barang. Akses pengelolaan transaksi meliputi cek data pengajuan permintaan barang dan transaksi pengeluaran barang hingga laporan yang akan disajikan mulai data barang, laporan pengajuan, pengeluaran barang serta data suplier yang akan dikelola dengan manajemen database yang baik.

    Sejarah PT Sanghiang Perkasa ( Tugas Akhir - 12150065 )

    PT SA (KN) adalah anak perusahaan dari PT KA Tbk yang bergerak dalam bidang industri makanan kesehatan (Health Food). Pada saat ini PT SA adalah perusahaan terkemuka pada industri makanan kesehatan dan nutrisi di Indonesia, didirikan pada tahun 1982 dengan akte No. 8 notaris Ariany Lamoenredjo yang beralamat di Jakarta untuk mengoperasikan Divisi Health Food PT KA Tbk, perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Di bawah bendera Kalbe Farma, PT SA memproduksi bermacam-macam makanan kesehatan dan susu, serta memiliki spesialisasi di bidang Hospital Diet dan produk-produk nutrisi, untuk memasarkan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebagai tambahan dari merek yang telah dimiliki, PT SA juga menjadi pemegang eksklusif lisensi dari salah satu merek internasional terkenal pada kategori ini di Indonesia yaitu Morinaga.

    PT SA telah berpengalaman dalam memperkuat pertumbuhan sales, teutama pada akhir-akhir ini. Dalam rangka untuk menjaga dan memperbesar angka pertumbuhan, perusahaan selalu berusaha keras untuk meningkatkan pekembangan dan inovasi untuk pengembangan produk dan pemasarannya, perkembangan jaringan pemasaran baik domestik maupun regional.

    PT SA berusaha menjadi pemimpin pada bidangnya, penuh komitmen menjalani misi untuk mempromosikan kehidupan yang lebih sehat pada lingkungan, dengan menyediakan produk makanan kesehatan yang bermutu dan pelayanan yang terkait, sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi salah satu pemimpin pada segmen pasar pada industri yang sama untuk pasar ASEAN pada taun 2006. Hal ini ditandai dengan sudah diraihnya beberapa sertifikasi seperti ISO 9001, ISO 14001, GMP, HACCP, OHSAS dari lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat tersebut.

    Perusahaan yang merupakan peleburan dari tiga perusahaan sebelum tahun 1995 yang digabungkan menjadi satu yaitu PT EN menyumbangkan brand mo, PT SA menyumbangkan brand pr dan BU menyumbangkan brand milna, ketiga perusahaan gabungan ini sebelumnya dinamakan HF yang kemudian berubah nama menjadi salah satu dari ketiga perusahaan gabungan yaitu PT SA dan kemudian pada tahun 1996, PT SA memperkenalkan diri sebagai Kalbe Health Foods Division. Ketiga perusahaan yang begabung tersebut semua merupakan anak perusahaan dari KA Group, salah satu perusahaan yang terkenal di Indonesia dan bergerak dibidang farmasi, produk konsumen (Consumer Goods), kosmetik, perumahaan (Real Estate), perbankan, perdagangan dan distribusi.

    PT SA memiliki pabrik didaerah Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Raya Bekasi KM 25 Cakung Jakarta Timur. Pabrik merupakan bangunan dan sekaligus menjadi kantor untuk divisi manufacturing, untuk Divisi Marketing, HRD dan Finance Accounting berada di gedung Graha Kirana, tepatnya di Jalan Yos Sudarso Kav.5 Sunter, Jakarta Timur. Pada tahun 2014 PT SA membuka pabrik barunya di daerah Karawang Jawa Barat, tepatnya di kawasan Indotaisei.

    KN adalah salah satu anak perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, PT KA Tbk. Pada awalnya KN didirikan dengan nama PT SA dan perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang kesehatan. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan dan minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik krisis tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia. Produk-produk yang dihasilkan berupa susu untuk bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum manula, serta biskuit dan sereal bayi.


    KN didirikan dengan nama PT SA sejak tahun 1982, selama ini KN dikenal masyarakat sebagai Kalbe Health Foods Division dari PT KA Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Guna meningkatkan kinerja perusahaan dan lebih mendekatkan diri kepada konsumen, pada tahun 2007 perusahaan melakukan perubahan brand identity. Melalui proses seksama, nama Kalbe Farma Health Foods Division akhirnya diubah menjadi KN. Berikut proses perkembangan dari KA :
    1. 1993 Konsolidasi bisnis difokuskan pada Makanan Kesehatan.

    2. 1993 Akuisisi PT SA dan Konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan.

    3. 1996 Pabrik PT SA sebagai Divisi Makanan Kesehatan relokasi ke Cakung.

    4. 2002 Mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000.

    5. 2002 Mendapatkan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

    6. 2003 PT SA mendapatkan penghargaan Enseval Awards: Best Customer Focus.

    7. 2003 Perolehan Sertifikasi ISO 14000.

    8. 2005 Pelaksanaan Modul Protean FA dan Kinerja Manajemen dengan menggunakan balance scorecard.

    9. 2006 Pembangunan pabrik KM di Karawang, Jawa Barat.

    10. 2007 Pabrik KM mulai beroperasi.

    11. 2008 Implementasi dari Oracle (Modul Manufaktur dan FA).

    12. 2008 Nutrition For Life (NFL) mulai dijalankan.

    13. 2009 Relayout dan renovasi pabrik di Cakung.

    14. 2009 Pelaksanaan campaign “AKU BISA”.

    15. 2014 Pembangunan pabrik PT SA di Karawang, Jawa Barat. 2014 Pabrik PT SA mulai beroperasi.

    Tuesday, January 22, 2019

    Metode Penelitian Sistem Informasi Inventory PT.SA

    Dalam rangka pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan penulis dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, berbagai cara dapat dilakukan dari pengetahuan yang ada pada penulis, maupun yang diperoleh selama melakukan riset pada PT SA.

    A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

    Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:28) aktivitas-aktivitas dalam metodologi waterfall adalah:
    1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Pada tahap ini penulis menganalisis kebutuhan yang menyangkut sistem informasi inventory barang pada SPS PT. SA itu meliputi kebutuhan pengguna, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak. Dalam kebutuhan pengguna disini dimaksudkan kepada pengguna yang akan menggunakan sistem tersebut, pengguna disini antara lain staf warehouse dan shipment planner. Lalu kebutuhan perangkat keras adalah perangkat yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem ini untuk nantinya digunakan. Dan terakhir kebutuhan perangkat lunak yaitu perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun atau mendukung sistem ini berjalan.

    2. Desain
    Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Dalam tahap ini penulis melakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram hubungan entitas yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record Structure) serta rangkaian diagram Use Case, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram.

    3. Pembuatan Kode Program
    Desain harus ditransalasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Dalam tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP (Perl Hypertext Preprocessor).

    4. Pengujian
    Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini digunakan untuk meminimalisir kesalahan(error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai yang diinginkan. Dalam tahap ini penulis menggunakan metode BlackBox Testing.

    5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
    Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah di kirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangakat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses penggembangan mulai dari analisis, spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
    B. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam upaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan maka perlu dilakukan dengan menggunakan teknik–teknik pengumpulan data.

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini antara lain:
    1. Observasi
    Dalam hal ini penulis mengadakan peninjauan langsung pada SPS PT. SA untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan.

    2. Wawancara
    Pada metode ini supaya permasalahn lebih terarah dengan permasalahan pokok yang ada, penulis menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait yang diajukan langsung kepada Bapak RTP selaku supervisor operational SPS dan Bapak M selaku leader WH guna mengumpulkan data mengenai permasalahan dan sistem yang sedang berjalan di Sales Promotion Support PT. SA secara meyeluruh.

    3. Studi Pustaka
    Untuk mendukung data yang telah didapat dari perusahaan dengan referensi dari buku-buku yang mengacu pada bidang yang berkaitan dengan penyusunan seperti Partical Inventory Management karangan Ricky Martono, Manajemen Persedian karangan Richardus Eko Indrajit dan artikel tentang persediaan lainnya.

    Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Inventory PT. SA

    Sistem inventory adalah suatu kegiatan dalam proses pengolahan data barang yang terdapat di dalam suatu gudang. Sistem inventory memiliki pengaruh besar terhadap suatu instansi, karena sistem inventory dapat membantu menyelesaikan masalah pengolahan data barang dan memudahkan pelaporan data barang yang tersedia. Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal (Minarni & Susanti, 2014). Tidak hanya itu, Dengan persediaan, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu sehingga perusahaan dapat tetap eksis dalam mencapai tujuannya (Wahyudi, 2015).

    Suatu instansi yang tidak memiliki sistem inventory, akan mengalami sedikit masalah dalam pengolahan data barang misalnya, pada Sales Promotion Support PT. SA yang melakukan sistem pencatatan data inventory secara manual. Persediaan barang harus memiliki kemampuan untuk menghitung dan memperkirakan tingkat persediaan untuk mencegah stok habis ketika dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus tahu mana teknik manajemen persediaan yang terbaik dan sesuai (Prasetio, 2014).

    PT. SA membutuhkan atau menggantungkan diri pada sistem informasi, agar dapat mengarahkan dan memperlancar kelangsungan jalannya PT. SA. Terciptanya sistem informasi berkaitan erat dengan adanya berbagi informasi dalam sebuah kelompok. Berbagi Pengetahuan dapat tumbuh dan berkembang apabila menemukan kondisi yang sesuai, sedangkan kondisi tersebut ditentukan oleh tiga faktor kunci, yaitu: Orang, Oraganisasi dan teknologi (Fakhriza, 2015).

    Aktifitas pendataannya meliputi, pendataan barang baru datang, barang lama yang masih layak digunakan, bahkan barang balikan dari cabang yang masih layak digunakan, kemudian data tersebut diolah menjadi laporan data inventory kepada atasan yaitu supervisor dan manager dengan menggunakan Microsoft excel. Proses pendataan seperti ini kurang efektif karena dibutuhkan ketelitian, dalam pendataan dengan jumlah barang yang banyak sering mengakibatkan terjadinya redundancy data (data ganda) dan dalam proses pembuatan laporan data inventory membutuhkan proses yang lama karena staf harus membuat data baru.

    Pada kenyatannya Informasi atau data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Tetapi informasi belumlah cukup untuk melakukan aktifitas pada PT. SA. Untuk itu menurut (Wijaya, Arifin, & Soebijono, 2013). Di harapkan dengan adanya perencanaan pemenuhan persediaan yang baik, perusahaan tidak lagi menghadapi permasalahan dalam menentukan jumlah pemesanan barang persediaan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

    Pengolahan data barang masih menggunakan cara manual dan media penyimpanan masih dalam bentuk dokumen meskipun penataan tempatnya sudah cukup rapih tetapi masih dirasa kurang efisien serta resiko kehilangan data lebih tinggi. Atas dasar identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sistem inventory berdasarkan permintaan barang yang diajukan lebih terkordinir dengan baik untuk menunjang aktifitas perusahaan.

    Thursday, January 17, 2019

    Model Pengembangan Perangkat Lunak

    Pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya diantaranya Model Waterfall, Prototipe, Rapid Application Development (RAD), Iteratif, dan Spiral. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan pengembangan perangkat lunak model Waterfall.
    Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2014:29)

    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:29) tahapan-tahapan dalam metode waterfall adalah:
    1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dalam tahap ini perlu di dokumentasikan.

    2. Desain
    Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur dan arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedure pengodean. Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahan analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

    3. Pembuatan Kode Program
    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah programn komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

    4. Pengujian
    Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logic dan fungsional untuk memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan atau (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

    5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
    Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah di kirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangakat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses penggembangan mulai dari analisis, spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

    Basis Data (Database)


    Basis data merupakan pusat terkumpulnya semua data yang akan di proses oleh sebuah program tanpa basis data maka program tidak akan berarti apa-apa.


    Pengertian Basis Data
    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:43) menyatakan bahwa, “Sistem basis data adalaah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

    Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dibawah ini merupakan gambar ilustrasi dari basis data.


    Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2014:44)

    Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:
    a. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data
    b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
    Menurut Pahlevi (2013:1) menyatakan bahwa, “Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara bersama-sama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi di suatu tempat”.

    Menurut Fathansyah (2015:2) menyimpulkan bahwa: Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi.

    WEBSITE

    Platform menunjang sebuah sistem ada berbagai macam, salah satunya adalah website. Saat ini website adalah platform yang mumpuni dan familiar dikalangan pengguna atau perusahaan.


    1. Pengertian Internet
    Menurut Purbo (2017:1)Internet pada dasarnya adalah jaringan dari banyak komputer yang saling tersambung satu sama lainnya. Tentunya, agar komputer dapat berbicara satu dengan lainnya, diperlukan “Bahasa” yang dimengerti oleh semua komputer tersebut.”

    2. WWW
    Menurut Fauziyah (2014:2) Word Wide Web adalah “bagian dari internet yang sangat cepat dan sangat populer dan dikenal dengan istilah WWW.”
    WWW memilki 3 bagian yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:
    a. Adanya penggunaan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) sehingga jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya dapat melakukan pembagian sumber daya bersama-sama, melakukan komunikasi serta melakukan transafer informasi.

    b. Adanya URL (Uniform Resource Lacator) yang digunakan untuk menentukan aturan penamaan dari alamat yang ada diweb atau dikenal dengan istilah address (alamat diweb).

    c. Menggunakan HTML (Hypertext Markup Language) yaitu bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk mendukung akses web melalui internet dikenal dengan nama dokument html berinteraksi dot html (.html).
    3. Web Browser
    Menurut Purnama (2016:8)Web browser adalah software yang digunakan untuk membuka web di internet. Jenisnya banyak sekali, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Web browser juga dapat menyesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan oleh komputer.”

    4. Web Server
    Menurut Madcoms (2016:4) mengemukakan bahwa:
    Web server adalah suatu program komputer yang mempunyai tanggung jawab atau tugas menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

    Pengertian SISTEM

    Teknologi tidak terlepas dari kontribusi sistem yang di bangun, begitu juga dalam penerapan pengelolaan sistem persediaan barang. Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:1), “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.


    1. Pengertian Sistem
    Menurut Mulyani (2016:2), “Sistem bisa diartikan sebagai sebagai sekumpulan subsistem, komponen ataupun elemen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”.

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29), “Sistem adalah Kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dalam sistem tersebut”.

    Berdasarkan uraian singkat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen didalam bisnis yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

    2. Karakteristik Sistem
    Secara umum sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Menurut Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35-36) karakteristik sistem sebagai berikut:
    a. Komponen (components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Kompnen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

    b. Batas (boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    c. Lingkungan (environments)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh yang seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    d. Penghubung/antarmuka (interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    e. Masukan (input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

    f. Pengolahan (processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    g. Keluaran (output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    h. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling berkerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

    i. Kendali (control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    j. Umpan balik (feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendari (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    3. Klasifikasi Sistem
    Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut beberapa sudut pandang yang berbeda. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42) klasifikasi sistem sebagai berikut:
    a. Sistem Abstrak dan sistem fisik.
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

    b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    c. Sistem tertentu dan sistem tidak tentu.
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur propabilitas.

    d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

    4. Informasi

    Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:1) menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi suatu ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan”.

    Menurut Mulyani (2016:14)Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75)Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

    Menurut Romney dan Steinbart dalam Mulyani (2016:15), mengemukakan kriteria informasi yang baik sebagai berikut:
    a. Relevan
    Informasi bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

    b. Andal
    Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

    c. Lengkap
    Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

    d. Tepat Waktu
    Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

    e. Dapat Dipahami
    Informasi yang disajikan dalam informasi manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

    f. Dapat Diakses
    Informasi tersedia pada saat dibutuhkan dan dengan format yang dapat digunakan.

    5. Sistem Informasi
    Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:2) menjelaskan bahwa: “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Sistem informasi menurut Rusdiana dan Irfan (2014:200) adalah “Sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan/atau aturan yag diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan”.

    Sedangkan menurut Hutahaean (2014:13)Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan meyediakan pihak luar tertentu dangan laporan-laporan yang dibutuhakan”. Berdasarkan uraian singkat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembetuk sistem yang memiliki keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lain yang bertujuan menghasilkan informasi dalam bidang tertentu.

    Unified Modeling Language (UML)

    Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncul lah sebuah standarisasi bahasa pemodelan unuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML).

    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:137) menjelaskan bahwa, “UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasi, menggambrakan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.”

    Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu Diagram Interchange Spesification, UML Infrastructure, UML Superstructure dan Object Constraint Language (OCL).

    Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.

    Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2014:140)
    Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
    a. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

    b. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digumakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

    c. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

    1. Class Diagram
    Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:141), yaitu:
    a. Atribut merupakan variabel-variabel yang memiliki oleh suatu kelas.
    b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
    Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:142) sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:
    1) Kelas main
    Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

    2) Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
    Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

    3) Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
    Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use csae, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.

    4) Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
    Kelas yang digunakan untuk memegang atrau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas namun untuk tabel dari hasil relasi atau attribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau tetap ada di dalam perancangan kelas.

    2. Use Case Diagram
    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:155), mengatakan bahwa, “Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut.

    Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:155).
    a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
    b. Use case merupakan fungsinonalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

    3. Activity Diagram
    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:161) mengatakan bahwa, “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal sebagai berikut:
    a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
    b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianngap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan

    c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya

    d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak

    4. Sequence Diagram
    Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:165) menyebutkan bahwa, “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram skuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

    Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan terlebih dahulu. Semua metode di dalam kelas harus ada di dalam diagram kolaborasi atau sekuen, jika tidak ada berarti perancangan metode di dalam kelas itu kurang baik. Hal ini dikarenakan ada metode yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kegunaannya.

    Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Record Structure (LRS


    Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Merurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:50) menyatakan bahwa, “ERD dikembangkan bedasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”. 







    Adapun elemen-elemen diagram ERD yaitu sebagai berikut:
    a. 1. Entity
    Adalah suatu apa saja yang ada dalam sistem nyata maupun abstrak kata atau dapat dikelompokan empat jenis yaitu: orang, benda, lokasi, kejadian.

    b. 2. Relationship
    Relationship adalah hubungan alami yang terjadi antar entitas.

    c. 3. Relationship degree
    Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Jenis derajat relasi antara lain:
    1) N-ary Relationship
    N-ary Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama.

    2) Binary Relationship
    Binari Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas.

    3) Ternary Relationship
    Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari tiga entitas secara sepihak.
     d. Atribut 
    Adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship.

    e. Kardinalitas (Cardinality)
    Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum opsi yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lainnya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu:
    1) One to One
    Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian dengan entitas pertama, hanya mempunyai hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua atau sebaliknya.

    2) One to Many atau Many to One
    Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungna itu dilihat.

    3) Many to Many
    Tingkat hubungan dari banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas pertama, maupun dilihat dari sisi entitas kedua.
    Menurut Ladjamudin (2013:195) mengemukakan bahwa, “Logical Record Structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang memulai proses kardinalitas dan menghilangkan atribut-atribut yang saling berelasi”.
    Aturan-Aturan dalam transformasi E-R diagram ke Logical Record Structure adalah sebagai berikut:

    a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.
    b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak sendiri.

    Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama pada langkah transformasi yaitu kardinalitas. 

    Kunjungi Juga :

    Postingan Terbaru

    Bubur Ubi

    Bubur Ubi  Bubur ubi resep rumahan Bahan - bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut  : Ubi                            500gram ...